Jaranan Dor
Jaranan dor adalah salah satu kesenian yang dilestarikan di desa wisata semen. Kesenian jaranan dor ini adalah kesenian yang paling diminati oleh warga desa semen. Kesenian jaranan dor ini menggambarkan ksatria yang gagah perkasa yang tidak takut dengan musuh manapun. Di akhir pementasan jaranan dor ini diperlihatkan kejadian “ndadi” yaitu terdapat pemain yang sudah diluar kontrol dirinya sendiri dan memakan barang – barang yang sepatutnya tidak dimakan oleh manusia.
2. Langen Beksan
Langen beksan adalah tarian khas yang masih lestari di wilayah desa wisata semen. Tarian ini pada dasarnya adalah tarian tayub. Tarian ini dulunya identik dengan hal yang kurang baik. Sebagai contoh bahwa dalam kegiatan tayuban sering diiringi dengan mabuk – mabukan dan saweran. Tetapi dengan adanya perubahan menjadi langen beksan ini, maka mabuk – mabukan dan saweran telah dihilangkan dan menjadi suguhan yang baik.
Langen beksan ini menjadi tarian keakraban kepada tamu. Langen beksan ini filosofinya adalah agar para tamu yang datang menjadi lebih akrab dengan tuan rumah, sehingga akan terjalin persahabatan yang baik baik antar personal maupun antar daerah. Tarian ini biasa dilakukan untuk menyambut tamu yang datang pada acara – acara tertentu di desa wisata semen. Adapun acara – acara yang biasa menyuguhkan langen beksan adalah pernikahan, khitanan, penyambutan tamu besar dan lain – lain.
3. Rampak Barong
Rampak barong adalah salah satu kesenian yang juga dilestarikan di desa wisata semen. Tarian rampak barong ini adalah salah satu tarian khas blitar yang di daerah lain tidak ada. Tarian rampak barong ini mengisahkan bagaimana rampak barong menggambarkan sifat angkara murka yang ada pada diri manusia yang timbul dari kebutaan hatinya. Sehingga dari sifat tersebut dapat merusak dunia dan menghilangkan harmonisasi hidup yang ada di dunia.
Satu rangkaian cerita dari tarian rampak barong ini dimulai dari keluarnya Jaranan Trill yang menggambarkan sosok ksatria. Kemudian dilanjut dengan celengan yang dalam cerita ini dibunuh oleh kstaria. Kemudian keluar rampak barong yang menggambarkan angkara murka merusak dunia. Kemudian terjadi peperangan antara rampak barong dan ksatria yang dimenangkan oleh ksatria tersebut.