Sejarah Desa Semen

 

Sejarah terbentuknya Desa Semen diperoleh dari cerita yang telah dibukukan oleh Bapak Wo Fanani (Alm) dan dari cerita yang telah diceritakan secara turun temurun.

Desa Semen dibentuk oleh sekelompok orang dari Mataram. Kurang lebih pada tahun 1800, Senopati Agung dan pengikutnya 4 orang yang merupakan pelarian dari Pasukan kerajaan Mataram, akibat kekalahan dalam perang, menyelamatkan diri dengan pergi ke Jawa Timur dan membuka hutan dan mendirikan pesanggrahan. Senopati Agung meninggalkan pengikutnya serta meninggalkan teken/tongkat kepada pengikutnya. Kemudian dari Mataram ada utusan untuk mencari Senopati Agung, namun pengikutnya hanya menunjukkan teken/tongkat yang ditinggalkan Sempati Agung dan oleh K. Kedu Magelang, teken/tongkat tersebut dituding lantas semi. Akhirnya K. Kedu Magelang berkata besuk kalau ada ramainya zaman desa ini dinamakan desa Semen

Desa Semen secara resmi menjadi desa pada tahun 1830 yang sebelumnya masih merupakan perkampungan kecil yang dihuni oleh beberapa orang dari Mataram dengan seorang pemimpinnya yang bernama Irodrono yang sangat disegani oleh banyak pengikutnya dan beliau dikukuhkan sebagai kepala Desa Semen yang pertama.

Secara berurutan nama-nama kepala desa yang pernah menjabat di Desa Semen adalah sebagai berikut :

NO

NAMA KADES

MASA TUGAS

KETERANGAN

1

Irodrono

1830- 1842

 

2

Irodongso

1842- 1858

 

3

Djojo Kromo

1858- 1862

 

4

Somedjo

1862- 1877

 

5

Djokarijo

1877- 1895

 

6

Martopono

1895 – 1901

 

7

Astro Sadarmo

1901 – 1913

 

8

Kasan Direjo

1913 – 1923

 

9

Tompo

1923 – 1935

 

10

Jais

1935 -1943

 

11

Wongso Karto

1943 -1950

 

12

Karsono

1950 – 1963

 

13

Basuki

1963 – 1965

 

14

Sugiono

1965 – 1967

 

15

Putit Hadi

1967 – 1973

 

16

Sudarto

1973 -1974

 

17

Bedjo Soewito

1976- 1994

 

18

Rustamadji

1994 – 2013

 

19

Slamet Suyanto

2013 – 2017

 

20

Puryanto

2020 -sekarang