Bersih Desa merupakan slametan atau upacara adat Jawa untuk memberikan sesaji kepada danyang desa. Sesaji berasal dari kewajiban setiap keluarga untuk menyumbangkan makanan. Bersih desa dilakukan oleh masyarakat dusun untuk membersihkan desa dari roh-roh jahat yang mengganggu. Maka sesaji diberikan kepada danyang, karena danyang dipercaya sebagai penjaga sebuah desa. Dengan demikian, upacara bersih desa diadakan di makam danyang. Biasanya upacara bersih desa diadakan di rumah Kepala Desa maupun di Pendopo Kantor Kepala Desa. Bersih desa juga dimaknai sebagai ungkapan syukur atas Panen, maka upacaranya dilakukan setelah panen padi berakhir.

Tujuan Bersih desa adalah, sebagai upacara adat, memiliki makna spiritual di baliknya. Pertama-tama bersih desa bertujuan untuk mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang didapat. Selanjutnya, upacara bersih desa bertujuan untuk memohon perlindungan kepada danyang sebagai penjaga sebuah desa. Terakhir, tujuan bersih desa adalah untuk memohon berkat agar hasil panen berikutnya melimpah. Selain itu, bersih desa juga memuat tujuan solidaritas di dalamnya. Makanan yang menjadi santapan bersama adalah hasil sumbangan warga sendiri.

Di Desa Sendiri, warga bersama perangkat desa mengadakan ritual bersih desa berupa kenduri dan mengirim saji-sajian punden yang dipercaya sebagai makam sesepuh desa. Biasanya acara bersih desa digelar dengan mengadakan ruwat atau wayang kulit. Acara ruwat biasanya wajib disaksikan oleh semua perangkat desa tanpa terkecuali dan wajib diikuti sampai selesai. Hal ini diharapkan semua perangkat desa kembali ‘Bersih’ atau diharapkan terhindar dari segala macam bala (marabahaya).